Sabtu, 30 Januari 2016

Pengiriman Pembalut Kain ke Mentawa Baru Sampit dan Mamboro Palu


Pengiriman Pembalut Kain Shofy ke Mentawa Baru Sampit dan Mamboro Palu Sulawesi Tengah.

Pemesanan, reseller dan dropship hubungi:

CS1:
    BBM 5C5E5483
    WA 0823-4472-1978

CS2:
    BBM 33583467

Rabu, 27 Januari 2016

Yuk Intip Bagaimana Pembalut Kain Shofy dibuat?


Pembalut kain Shofy, budaya sehat wanita Indonesia.
Pembalut kain Shofy dibuat tanpa campuran bahan kimia apapun apalagi klorin yang sangat berbahaya. Klorin yang biasa digunakan dalam pembalut pabrik bisa memicu kanker leher rahim.

Lebih dari 600 (enam ratus) wanita Indonesia meninggal setiap bulan akibat kanker tersebut. Entah apa pemicunya, yang pasti beberapa penilitian mewarning pemakaian pembalut berklorin seperti merk CHARM, KOTEX, SOFTEX, LAURIER dll.

Asli karya seni bukan pabrik.
Hingga kini, perusahaan yang dituduh menggunakan klorin cuma membantah dengan nomor izin
kesehatan dan kepastian birokrasi bla,bla,bla. Tapi tidak pernah terbuka mengenai unsur kimia sebenar dalam pembuatan pembalut.

Lain ladang lain belalang, pembalut kain Shofy dibuat tanpa campuran bahan kimia apapun. Lha wong bikinnya saja pakai mesin jahit Butterfly.

Itulah keistimewaan pembalut kain kami, dibuat secara manual dan jahitnyapun pakai penghayatan Ibu Pertiwi, “Demi kesehatan dan keselamatan wanita Indonesia.” Bukan sekedar bisnis tapi juga amal kebaikan, justru yang terakhir itu yang paling penting. Makanya kualitasnya ok banget.

Makin banyak yang pakai pembalut kain Shofy, makin sehat wanita Indonesia. Makin banyak reseller, makin cepat wanita Indonesia selamat dari kanker serviks.

Kalau masih ragu BBM kami di :
  • 5C5E5483
  • 33583467

Senin, 25 Januari 2016

Dr. Boyke Memperingatkan Kandungan Pemutih Pada Pembalut Dapat Memicu Infeksi


Seperti dukutip dalam situs bidanku.com, Dr.Boyke menyatakan bahwa kandungan pemutih atau pewangi buatan yang terdapat pada pembalut di khawatirkan akan berlanjut pada alergi dan memicu keputihan abnormal serta radang atau infeksi.



Selain pembalut pabrik kebanyakan terdapat kandungan pemutih, juga tidak
Serbuk kayu
seratus persen terbuat dari bahan baku kapas. Biasanya menggunakan campuran serbuk kayu (pulp) yang didaur ulang untuk menghemat biaya produksi.

Bahan baku campuran tersebut dapat memicu timbulnya bakteri dan kuman yang menyebabkan bau dan gatal pada area kewanitaan. Jadi penyakit tersebut bisa dipicu dari bahan pemutih diantaranya klorin dan serbuk kayu.


Manurut situs bidanku.com pembalut pabrik ternyata mengandung 107 bakteri berbahaya dalam setiap 1cm2.

Dan yang lebih mengkhawatirkannya lagi pembalut yang bersentuhan langsung dengan kulit Miss.V ternyata mengandung 107 bakteri berbahaya dalam setiap 1 cm2.  Hal ini akan menyebabkan perkembangan bakteri atau virus bila digunakan dalam 2 jam secara terus menerus.


Rabu, 13 Januari 2016

Benarkah Pembalut Pabrik Memicu Kanker Serviks?

Ilustrasi kanker serviks
Kanker serviks penyebab kematian tertinggi di Indonesia.

Pembalut buatan pabrik dan temuan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) tentang pembalut yang memicu kanker serviks terus menjadi kontroversi. Persoalannya tarik ulur antara kepentingan raksasa industri dan kesehatan tidak pernah ada habisnya. Kapitalisme akan mengorbankan kemaslahatan orang banyak.

Menurut para ahli dan peneliti di bidang kesehatan menyatakan bahwa 99,7% penyebab kanker serviks atau kanker leher rahim adalah virus Human papillomaviruses (HPVs). Dari sini, beberapa pihak membantah jika pembalut pabrik menjadi penyebab kanker tersebut.Tidak ada hubungannya katanya. (Lihat situs Laurier di http://m.menstruasi.com/node/272)

Padahal menurut ahli, HPV tipe 16 dan 18 justru menjadi penyebab kematian tertinggi bagi wanita.  Virus ini sangat mudah berpindah dan menyebar, tidak hanya melalui cairan, tapi juga bisa berpindah melalui sentuhan kulit. Selain itu, penggunaan wc umum yang sudah terkena virus HPV, dapat menjangkit seseorang yang menggunakannya jika tidak membersihkannya dengan baik.

Apabila penggunaan wc umum saja dapat memicu kanker serviks lalu bagaimana dengan zat klorin yang langsung bersetuhan dengan bagian kewanitaan? Kita juga harus memperhatikan peringatan dari Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC) yang menyebut klorin dapat memicu kanker.

Pembalut pabrik atau pembalut kain kedua-duanya dapat memicu kanker serviks apabila kebersihannya tidak dijaga. Namun pengguna pembalut pabrik yang mengandung klorin memiliki resiko lebih besar terkena penyakit berbahaya tersebut.

Berdasarkan keterangan Ikatan Dokter Indonesia (IDI), kematian ibu akibat kanker serviks menunjukkan angka terbanyak dari penyebab kematian akibat kanker.

Di Indonesia setiap hari muncul 40-45 kasus baru, 20-25 orang meninggal. Hal ini menunjukkan setiap satu jam diperkirakan satu orang wanita Indonesia meninggal dunia akibat kanker serviks. Artinya Indonesia akan kehilangan 600-750 orang wanita yang masih produktif setiap bulannya.

Dari data tersebut tentu kita patut curiga, jangan-jangan zat klorin menjadi pemicu utama kematian itu? 


Minggu, 10 Januari 2016

Mengenal Klorin, Zat yang Ada dalam Pembalut Berbahaya


Pembalut berbahaya mengandung klorin yang sangat merugikan kesehatan wanita.
Klorin, adalah zat yang berada dalam pembalut berbahaya seperti diungkap YLKI. Namun sebenarnya apakah zat klorin itu?

Klorin (Cl) ditemukan pada tahun 1774 oleh Carl Milhelm Scheele kemudian diberi nama klorin oleh Humphry Davi pada 1810. Wujud klorin murni berupa gas diatomik berwana hijau. Nama klorin diambil dari kata latin chloros yang berarti hijau. Gas klorin memiliki berat 2,5 kali udara, baunya menyesakkan serta sangat beracun.

Klorin dalam konsentrasi rendah adalah 0,2 bagian per juta (ppm), dan dengan bau di 3 ppm. Batuk dan muntah dapat terjadi bila klorin diatas 30 ppm dan kerusakan paru-paru pada 60 ppm. Sekitar 1000 ppm dapat berakibat fatal.

Klorin (Cl)
Zat ini merupakan bahan kimia penting dalam pemurnian air, menjernihkan air dan desinfektan. Klorin digunakan dalam air minum dan air kolam renang untuk membunuh bakteri berbahaya, juga digunakan sebagai bagian dari proses sanitasi limbah industri.

Pengguanaan paling luas pada produksi kertas untuk memutihkan kertas, antiseptik, zat warna, makanan, pembunuh serangga, cat, produk minyak bumi, plasktik, pelarut dll.

Setelah kita sedikit mengenal sifat dan kegunaan klorin, muncul pertanyaan untuk setipa wanita. Apa yang terjadi jika pembalut yang kita pakai tiap bulannya ternyata mengandung zat yang sangat berbahaya?

Menurut ahli, klorin sangat berbahaya untuk kesehatan reproduksi, klorin memiliki dampak berbahaya karena proses pemutihan bahan baku pembalut dengan klorin bisa menghasilkan zat dioksin sebagai produk sampingannya . Selain keputihan, gatal-gatal, dan iritasi, zat ini juga dapat memicu kanker.

Centre of Research in Environmental Epidemiology and reseach Institute Hospital Del Mar Spanyol pernah melakukan penelitian efek klorin yang digunakan untuk membunuh kuman kolam renang. Hasil penelitian mereka mengungkap, kolam renang yang diberi klorin dapat menyebabkan mutasi DNA secara permanen

Disebutkan bahwa dari 49 orang yang berenang bersamaan selama 40 menit di dalam kolam renang indoor yang mengandung klorin memiliki resiko kanker pada sistem pernafasannya. Resiko pada anak-anak yang sering tidak disadari orang tua adalah asma, dan iritasi pada kulit.

Penelitian menemukan klorin dapat memicu kanker serviks.
Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC) mengklasifikasikan beberapa produk yang mengandung klorin sebagai produk yang diduga sebagai kemungkinan penyebab kanker. Selama beberapa dekade, para peneliti telah mempelajari efek jangka panjang dari menggunakan produk yang mengandung klorin.

Kebanyakan penelitian menunjukkan bahwa ketika orang terpapar klorin secara terus menerus dan dalam jangka waktu lama, hal itu sedikit banyak meningkatkan risiko kanker kandung kemih. Beberapa studi juga menemukan hubungan pada kanker kolorektal dan kemungkinan besar juga kanker serviks.

Selasa, 05 Januari 2016

Sekelumit Profil Pembalut Berbahaya Menurut YLKI

Hasil penelitian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) ada sembilan merek pembalut berbahaya yang dijual di Indonesia. Dinilai berbahaya karena mengandung zat klorin yang berdampak negatif bagi kesehatan organ reproduksi perempuan.

Berikut ini sekelumit profil pembalut berbahaya yang dimaksud, urutan disesuaikan dengan ranking tertinggi kandungan klorin:

CHARM, PT Uni Charm Indonesia, klorin 54,73 ppm


Perusahaan PT Uni Charm Indonesia merupakan bagian dari Unicharm Corporation yang berada di Tokyo Jepang didirikan oleh Keiichiro Takahara.

Perusahaan ini memiliki tiga produk pembalut yaitu Charm body fit day, Charm body fit night, Charm extra dry.

Menurut YLKI, pembalut Charm mengandung klorin paling tinggi dibanding pembalut lainnya.

Nina Anion, PT Panca Talentamas, klorin 39,2 ppm


Pembalut ini dibuat oleh PT Panca Talentamas (Bagus Group). Tidak ada dokumen mengenai profil perusahaan atau produk ini di internet.

VClass Ultra, kandungan klorin 17,74 ppm
Tidak ada dokumen mengenai profil perusahaan atau produk ini di internet.

Kotex, kandungan klorin 8,23 ppm

Pemiliknya adalah Kimberly-Clark. Kotex diproduksi di lebih 80 negara. 

Hers Protex, kandungan klorin 7,93 ppm

Dibuat oleh perusahaan Wings pada tahun 1994, bermaskar di Jakarta dan Surabaya. Perusahaan ini didirikan pada 1949 dengan nama Fa Wings dan mengubah nama menjadi Wings Surya pada 1991.

Laurier, kandungan klorin 7,77 ppm

Dibuat oleh Kao Corporation yang berpusat di Tokyo, Jepang. Perusahaan ini tersebar dibeberapa negara.

Softex, kandungan klorin 7,3 ppm

Dibuat oleh PT Softex Indonesia
 
Softness Standart Jumbo Pack, kandungan klorin 6,05 ppm

Minggu, 03 Januari 2016

Gara-gara Pembalut Dua Lembaga Ini Bersiteru

Kemenkes vs YLKI, gara-gara pembalut
Kasus ini sudah lama, Juli tahun lalu (2015). Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) lawan Kementerian Kesehatan. Meski begitu sampai kini masyarakat terutama wanita masih tetap bingung.

Perseteruan ini bermula tatkala YLKI menemukan adanya kandungan klorin pada beberapa merk pembalut. Zat yang terdapat pada pembalut tersebut ternyata sangat berbahaya bagi kaum hawa karena dapat menyebabkan kanker leher rahim, kemandulan, dan keputihan. Wah...wah...

Menurut Pengurus harian YLKI Ilyani S Andang, pihaknya melakukan penelitian setelah mendapat laporan dari masyarakat. Penelitian yang dilakukan sepanjang Januari-Maret 2015 menyimpulkan terdapat sembilan merek pembalut yang menggunakan klorin.

Kandungan klorin yang terdapat pada pembalut tersebut sebanyak 5-55 ppm. Sangat berbahaya apalagi jika digunakan dalam waktu lama.

Namun kemudian, temuan YLKI yang mengejutkan ini dibantah mentah-mentah oleh Kemenkes. Lembaga yang bertanggungjawab atas kesehatan rakyat Indonesia ini menegaskan, proses produksi semua merek pembalut sudah sesuai standar klasifikasi Badan Makanan dan Obat Amerika Serikat (FDA).

Dalam jumpa pers di Jakarta dulu, Dirjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes, Maura Linda Sitanggang mengatakan, "FDA menyatakan masih diperbolehkan adanya jejak residu klorin pada hasil akhir pembalut wanita."

Hmm!

YLKI pun segera menanggapi pernyataan aneh bin ajaib Kemenkes itu. Dalam rilisnya, YLKI menyebut Kemenkes memiliki regulasi yang menyatakan bahwa klorin merupakan zat berbahaya karena beracun dan iritatif. Nah, mengapa sekarang Kemenkes justru tidak konsisten dengan menabrak aturan yagn dibuatnya sendiri.

Mestinya, Kemenkes mengaprisiasi temuan lembaga perlindungan konsumen tersebut bukan malah membuat bingung kaum hawa. Kalau begini, kita harus pandai-pandai memutuskan demi kesehatan diri kita. Ngikut fatwa Kemenkes atau YLKI.

 

Template by BloggerCandy.com | Header Image by Freepik