Jumat, 28 Oktober 2016

Tips Memilih Pembalut yang Aman Download PDF

Truk bermuatan pembalut juga turut menggangu keamanan lalu lintas saat nyangkut di jalan.
Jangan sembarang memilih pembalut. Sama seperti kita membeli produk, harus aware dengan produk yang akan kita beli. Kalaun soal pembalut, bukan hanya soal uang yang kita keluarkan. Tapi kesehatan harus menjadi pilihan terpenting.

Sebab kesehatan itu mahal. Kita sudah tau kalau sudah berhitung dengan rumah sakit dan dokter. So seribu kali sehat lebih baik daripada sakit.

Saya pilihkan beberapa tips memilih pembalut yang aman menurut dokter. Ada 4 tips yang insya Allah sangat membantu kita semua dalam memilih pembalut yang sehat.

Apa saja tips itu? Saya sudah buat dalam format PDF dengan desain yang cantik agar enak dibaca. File silahkan di download dengan mengklik tautan ini. Tautan yang saya sertakan dijamin tidak mengandung link iklan ataupun virus.

Rabu, 06 Juli 2016

Selamat Hari Raya dari Pembalut Cuci Ulang Shofy


KainShofy dot com mengucapkan
Selamat hari raya Idul Fitri 1437 H
Taqaballahu mina wa minkum
Mohon maaf lahir dan batin atas segala kekurangan dan ketidakpuasan dalam pelayanan penjualan pembalut cuci ulang Shofy

Semoga amal kita diterima Allah taala

Istianah
(Manager kainshofy.com)

Rabu, 22 Juni 2016

Awas Jebakan Marketing Pembalut Berbahaya

Pembalut berbahaya laku karena jebakan marketing
Banyak produsen pembalut sekali pakai tidak transparan menginformasikan bahan pembalut dan bagaimana pembalut itu dibuat. Mereka hanya menulis kata-kata indah seperti:
  • Lapisan Biru Penyerap Super.
  • Saluran Anti Bocor.
  • Soft Cottony Cover.
  • Proactive Guard Technology.
  • Bantalan elastis yang mencegah pembalut berkerut.
  • Double Block Line.
  • Anti Bakteri, Anti Dioksin.
  • Mengandung herbal.
  • Pewangi tak berbahaya.
Siapapun tidak akan mengerti dari bahan apa lapisan biru yang bisa melakukan penyerapan super. Atau apa sih itu Proactive Guard Technology?
Bahan katun yang disebutkan dengan istilah Soft Cottony Coverpun masih dipertanyakan kadar katunnya. Jadi semuanya serba tanda tanya.
Dengan penjelasan-penjelasan tersebut, sepertinya pembalut sekali pakai dibuat dengan cara yang rumit, cermat dan sehat karena berteknologi tinggi. Sehingga konsumen yakin untuk membeli dan memakainya.
Lalu apa tanggapan dokter?
Menurut dr Rachmad Poedyo Armanto SpOG, tak perlu menggunakan pembalut khusus dengan embel-embel tambahan bahan anti bakteri, anti dioksin atau herbal. Sebab darah haid yang keluar terdapat kuman flora yang mempertahankan keasaman vagina.
Menurutnya, anti bakteri yang terdapat pada pembalut hanya bekerja di daerah kemaluan. Tidak sampai masuk ke liang vagina. Jadi hanya sia-sia menggunakan pembalut tersebut.
Senada dengan dr Rachmad, dr Ifzal Asril, SpOG dari RSIA Hermina Jakarta mengatakan pembalut dengan anti bakteri atau pewangi terlalu berlebihan. Karena tidak ada efeknya sama sekali.
Kalau embel-embel canggih tersebut tidak diperlukan untuk menampung haid, terus apa yang penting dari pembalut? Tentunya fungsi dan durasi mengganti pembalut.
dr Rachmad menyatakan, terpenting bagi pembalut adalah fungsi yang dapat menyerap darah haid. Itu terpenuhi ketika pembalut sering diganti.

Senin, 20 Juni 2016

100 Persen Pembalut Kain Lebih Nyaman dan Tahan Bocor

Pembalut kain bludru
Pembalut kain merek Shofy dipercaya luas wanita karena nyaman dipakai dan tahan bocor. Kunjungi website http://kainshofy.com untuk belanja.
Hasil investigasi kecil-kecilan di media dan juga konsumen kami selama ini, ternyata pembalut kain itu lebih nyaman daripada pembalut pabrik. Kalau hemat sudah pasti, karena beli sekali bisa dipakai satu tahun.

Lalu nyamannya dimananya kira-kira? Kriteria kenyamanan itu ada beberapa:

  • Nyaman saat berinteraksi dengan kulit.
  • Nyaman karena tidak tembus.
  • Nyaman dipakai untuk beraktivitas.
  • Nyaman mencucinya.
Ya, pembalut kain yang kualitasnya bagus pasti memenuhi kriteria nyaman diatas. 

Sekarang jika kita menggunakan pembalut dari pabrik, setelah kita mengetahui pembuatannya dari bahan serbuk kayu tentu memakainya sudah tidak nyaman. Terlebih pembalut pabrik mudah banget tembus, padahal konon sudah dilapisi anti tembus. 

Dari situ saja, perbedaan kenyamanannya sudah terasa. Apalagi jika kita berbicara mengenai zat kimia berbahaya yang terkandung di dalam pembalut pabrik. Duh pasti sudah sangat tidak nyaman.


Melalui penelusuran di internet, saya mendapatkan majalahkartini.co.id pernah mewancarai beberapa wanita pemakai pembalut kain. Wanita-wanita ini menyambut positif kehadiran pembalut kain sebagai pengganti pembalut pabrik.

Irma Dwi Rahmawati, ibu rumah tangga tinggal di Bogor salah satu contohnya. Ia sudah setahun ini beralih dari pembalut sekali pakai dengan pembalut kain yang bisa dicuci ulang. “Lebih nyaman, sehat, irit dan sampai sekarang pakai belum pernah tembus.”

Selain alasan nyaman praktis, alasan iritasi dan tidak cocok dengan pembalut sekali pakai disampaikan oleh Ayu Hidayati, tutor bahasa ini mengaku sudah tidak cocok lagi dengan pembalut sekali pakai bahkan pernah beralih ke handuk sampai menemukan pembalut kain yang cocok.

“Menurut saya bukan hanya soal klorin yang membuat kita lebih aware tetapi juga karena sampah pembalut sekali pakai yang sulit terurai,” ucap perempuan yang berdomisili di Jakarta ini.

Selasa, 14 Juni 2016

Kenali Jika Haid Anda Tidak Teratur


Siklus haid itu tidak seperti detak jarum jam yang selalu berputar teratur. Sebagian wanita menjumpai haidnya sesuai dengan jadwal setiap 28 hari sekali, tapi banyak juga yang tidak bisa diprediksi.

Dengan siklus haid yang normal, secara fisiologis menggambarkan, organ reproduksi ibu cenderung sehat dan tak bermasalah. Sistem hormonalnya baik, ditunjukkan dengan sel telur yang terus diproduksi dan siklus haidnya teratur.

Sehingga, dengan siklus normal ini, ibu akan lebih mudah mendapatkan kehamilan, menata rutinitas, menghitung masa subur, dan ibadah.

Pada kenyataannya, tak semua perempuan memiliki siklus haid yang normal. Banyak di antara mereka yang siklus haidnya tidak teratur, yakni siklusnya tidak memiliki pola tertentu.

Mungkin pada awalnya siklus haid lebih dari 35 hari, namun kemudian akan timbul perdarahan haid di luar siklus haid normal.

Misal, siklusnya semula 35-40 hari tetapi bulan berikutnya bisa tidak haid selama 3 bulan. Di sisi lain, ada pula yang dalam sebulan bisa mengalami haid lebih dari sekali.

Contoh, bulan ini haid terjadi tanggal 10, kemudian datang lagi pada tanggal 25 di bulan yang sama. Haid yang berlangsung kurang dari 21 hari dikategorikan siklus pendek.

Haid yang tidak teratur inilah yang seringkali membuat wanita dibuat repot dan cemas atas kesehatannya. Termasuk kesulitan menentukan kapan waktu suci agar dapat shalat, puasa dan ibadah lainnya.

Penelitian Amy Autry, Profesor klinis kebidanan-ginekologi dan ilmu reproduksi di University of California, San Francisco mengatakan; 30 persen wanita masa subur mengalami haid tidak teratur. Jumlah yang fantastis.

Jadi jika anda mengalami haid tidak teratur, anda tidak sendiri. Banyak wanita seperti anda yang memerlukan informasi valid dan lengkap seputar persoalan tersebut.

Yuk baca kelanjutannya di official link saya berikut http://kainshofy.com/artikel/fakta-penting-haid-tidak-teratur

Jumat, 22 April 2016

Memperkenalkan KainShofy.com Official Website Pembalut Kain Kami


Pelayanan yang cepat dan ramah tanpa dukungan platform informasi yang baik itu timpang. Official website saya dilaunching untuk menutup celah tersebut.

Dengan desain yang responsive, pengunjung dapat menelusuri website kami dengan komputer, tablet atau HP. Website akan menyesuaikan dengan layar perangkat.

Dalam website tersebut, katalog belanja pembalut kain dapat dilihat lebih mudah. Insya Allah kedepan, saya akan lengkapi dengan artikel-artikel bermanfaat berkaiatan dengan pembalut, kesehatan kewanitaan, dan ensiklopedia haid.

Alamat website tersebut yaitu www.kainshofy.com, terima kasih sudi berkunjung :)

Jumat, 25 Maret 2016

Ahli Kulit dan Kelamin: Klorin Mungkin Menyebabkan Kanker

Dr Laksmi Duarsa
Dokter Penyakit Kulit dan Kelamin, Dr Putu Laksmi Anggari Putri Duarsa, SpKK menduga klorin dapat menyebabkan kanker.

“Kalau klorin sebagai penyebab kanker mungkin saja, tapi saya belum pernah baca penelitiannya,” katanya pada wartawan CNN Indonesia.

Menurut dokter yang berdomisili di Bali tersebut, kanker serviks karena klorin pembalut mungkin
terjadi pada seseorang dengan iritasi kronis.

“Yang lebih banyak terkena adalah orang-orang yang berhubungan seksual sehingga menyebabkannya terkena iritasi kronis. Iritasi kronis yang kemudian terpapar zat klorin bisa saja menyebabkan kanker. Secara nalar iritasi terbuka memang dapat menyebabkan kanker,” ujarnya melanjutkan.

Data yang diperoleh Ketua Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi, memastikan klorin dalam pembalut pembalut dapat menyebabkan kanker.

"Klorin itu terdapat dalam dioksin yang bersifat karsinogenik. Menurut WHO, ada 52 juta berisiko terkena kanker serviks, salah satunya dipicu oleh zat-zat dalam pembalut," kata Tulus seperti dikutip dari CNN Indonesia. (palupedia)

Rabu, 17 Februari 2016

Awas! Jangan Remehkan Keputihan

Keputihan kadang menjadi problem kaum wanita yang tak ada habis-habisnya. Dalam beberapa perbincangan wanita di dunia nyata maupun di grub medsos, keputihan menjadi momok sendiri.

Banyak sekali berbagai obat baik kimiawi maupun herbal yang diperdagangkan. Namun toh soal ini juga tidak menjadikan topik keputihan selesai. Artinya kadang, obat tidak mempan melawan keputihan.

Karena kadang tidak menemukan solusi, ada juga wanita yang akhirnya meremahkan dan menganggapnya suatu “kebiasaan”. Padahal keputihan tidak bisa dianggap enteng karena bisa berakibat fatal jika lambat ditangani.

Penyakit ini bukan hanya mengganggu kenyamanan beraktivitas tapi bisa mengakibatkan kemandulan atau malahan hamil diluar kandungan. Keputihan juga merupakan gejala awal dari kanker leher rahim atau serviks yang bisa berujung pada kematian.

BACA: Benarkah Pembalut Pabrik Memicu Kanker Serviks?

Dikutip dari situs Bidanku, dr. Sugi Suhandi, spesialis Kebidanan dan Penyakit Kandungan RS Mitra Kemayoran Jakarta, keputihan (flour albus) mendefinisikan keputihan dengan cairan yang berlebihan yang keluar dari vagina. Keputihan bisa bersifat fisiologis (dalam keadaan normal) namun bisa juga bersifat patologis (karena penyakit). Dan keputihan tidak mengenal batasan usia. Berapa pun usia seorang wanita, bisa terkena keputihan.

Keputihan fisiologis biasanya terjadi pada masa subur, juga sebelum dan sesudah menstruasi yang kadang disertai lendir yang berlebihan. Cirinya tidak gatal dan tidak berbau dan itu adalah normal.

Sedangkan kalau keputihan patologis, adalah keputihan yang terjadi karena infeksi pada vagina, adanya benda asing dalam vagina atau karena keganasan.

Infeksi bisa sebagai akibat dari bakteri, jamur atau protozoa. Ciri-ciri keputihan patologis, warnanya seperti kepala susu atau hijau kekuning-kuningan, atau bahkan bercampur dara.

Ketika keputihan sudah menjadi penyakit, wanita yang menderita keputihan patologis ini akan merasa gatal pada daerah vagina, dan lendir yang keluar berbau, sehingga menimbulkan rasa yang tidak nyaman.

Banyak hal yang membuat wanita rawan terkena keputihan patologis . Biasanya penyebab keputihan patologis ini karena kuman.

“Di dalam vagina sebenarnya bukan tempat yang steril. Berbagai macam kuman ada di situ. Flora normal di dalam vagina membantu menjaga keasaman pH vagina, pada keadaan yang optimal. pH vagina seharusnya antara 3,5-5,5,” terang dr. Sugi.

Ia juga menjelasakan flora normal ini bisa terganggu. Misalnya karena pemakaian antiseptik untuk daerah vagina bagian dalam. Ketidakseimbangan ini mengakibatkan tumbuhnya jamur dan kuman-kuman yang lain. Padahal adanya flora normal dibutuhkan untuk menekan tumbuhan yang lain itu untuk tidak tumbuh subur. Kalau keasaman dalam vagina berubah maka kuman-kuman lain dengan mudah akan tumbuh sehingga akibatnya bisa terjadi infeksi yang akhirnya menyebabkan keputihan, yang berbau, gatal, dan menimbulkan ketidaknyamanan.”

Masalah keputihan tidak terselesaikan karena biasanya wanita yang menyadari hanya mengandalkan obat tapi kurang memahami pencegahannya. Mereka tetap menggunakan pembalut kain atau pentilizer yang mengandung kimia berbahaya.

Dr.Boyke menyatakan bahwa kandungan pemutih atau pewangi buatan yang terdapat pada pembalut di khawatirkan akan berlanjut pada alergi dan memicu keputihan abnormal serta radang atau infeksi.

BACA: Dr. Boyke Memperingatkan Kandungan Pemutih Pada Pembalut Dapat Memicu Infeksi

Jadi bagaimana masalah keputihan selesai tatkala wanita itu sendiri yang memicunya dengan memaparkan zat kimia berbahaya pada organ vitalnya? Mengapa tidak memulai mencoba menggunakan pembalut yang aman seperti pembalut kain?

Selasa, 09 Februari 2016

Trans7 Uji Pembalut Berbahaya

Hindari pembalut yang menggunakan zat klorin atau kaporit karena bisa sebabkan kanker. Bagi kaum hawa pembalut wanita merupakan kebutuhan pokok yang harus tersedia setiap waktu.

Tapi siapa sangka pembalut yang menjadi sahabat bagi mereka justru bisa mendatangkan penyakit mematikan, kanker mulut rahim. Sebabnya zat klorin atau pemutih seperti kaporit.

Banyak dipasaran pembalut yang mengandung zat klorin dan bisa meresap ke rahim wanita. Saksikan liputannya di Trans7 (recorded).

Selasa, 02 Februari 2016

Ladies, Inilah Sejarah Perkembangan Pembalut

Seorang sales memasarkan pembalut buatan pabrik.
Merunut sejarah, pembalut bagi wanita haid sudah digunakan sejak awal abad ke-10. Di masa itu seorang ahli matematika wanita dari Yunani, Hypatia, diketahui melemparkan salah satu kainnya yang digunakan untuk melindungi diri dari darah menstruasi. Ia melemparkan kain ini kepada orang-orang dalam upaya mencegah pengagumnya mengejarnya.

Saat itu kaum wanita menggunakan potongan kain bekas yang dilipat-lipat. Hal inilah yang menyebabkan mengapa akhirnya periode datang bulan juga dikenal sebagai periode on the rag (lipatan kain).

Selama masa haid, perempuan tempo dulu selalu mencuci kain-kain pembalutnya agar bisa dipakai kembali. Bahan lainnya yang sering digunakan yaitu lilitan potongan-potongan kecil kulit kayu atau bahan lain seperti lumut, kulit binatang dan rumput.

Saat periode Nabi Muhammad shalallahu alaihi wassalam, wanita shabiyah
memiliki pembalut khusus yang terbuat dari kain. Fakta penggunaan bahan pembalut dari kain ini dapat ditemukan dalam hadits-hadits bab haid.

Pembalut kain Shofy menggunakan bahan khusus yang aman berdaya serap tinggi
Pembalut haid mulai berkembang dari penemuan Benjamin Franklin. Penemuan ini dibuat untuk menyelamatkan tentara dari luka tembak. Pembalut sekali pakai mulai dipasarkan secara komersial pada tahun 1896. Produsen pembalut pertama adalah Johnson & Johnson. Produknya disebut sebagai Lister’s Towel.

Sampai pembalut sekali pakai sudah diciptakan, ternyata masih banyak perempuan yang menggunakan metode lilitan kain karena tingginya harga pembalut. Tahun 1921, produk pembalut lain yang menggunakan pulp (serat) kayu pun muncul. Produk Kotex ini muncul ketika suster Perancis dalam perang dunia I menyatakan serat kayu mampu menyerap lebih banyak darah mens ketimbang kain.

Sejak itu, evolusi pembalut mulai berkembang. Awalnya pembalut ini berbentuk persegi panjang yang ditutup dengan lapisan penyerap. Bentuknya sangat panjang, tujuan untuk menjepit pembalut di dalam korset khusus atau sabuk. Sekitar tahun 1970-an, pembalut dengan tambahan sayap mulai diperkenalkan.

Tahun 1978, produsen pembalut Proctor and Gamble menciptakan pembalut dengan penyerapan ekstra. Mereka menciptakan pembalut dari material ekstra di dalamnya yang menciptakan bentuk seperti bentuk gelas. Dalam perkembangannya, pembalut ini ditambahkan dengan strip perekat di bawahnya.

Desain yang ergonomis ini mulai berkembang pada tahun 1980-an sampai saat ini. Bahkan dalam perkembangannya, produsen pembalut ini menggunakan berbagai metode dan juga teknologi anti-tembus dan anti-kerut yang dibuat dari berbagai macam bahan kimia.

Sabtu, 30 Januari 2016

Pengiriman Pembalut Kain ke Mentawa Baru Sampit dan Mamboro Palu


Pengiriman Pembalut Kain Shofy ke Mentawa Baru Sampit dan Mamboro Palu Sulawesi Tengah.

Pemesanan, reseller dan dropship hubungi:

CS1:
    BBM 5C5E5483
    WA 0823-4472-1978

CS2:
    BBM 33583467

Rabu, 27 Januari 2016

Yuk Intip Bagaimana Pembalut Kain Shofy dibuat?


Pembalut kain Shofy, budaya sehat wanita Indonesia.
Pembalut kain Shofy dibuat tanpa campuran bahan kimia apapun apalagi klorin yang sangat berbahaya. Klorin yang biasa digunakan dalam pembalut pabrik bisa memicu kanker leher rahim.

Lebih dari 600 (enam ratus) wanita Indonesia meninggal setiap bulan akibat kanker tersebut. Entah apa pemicunya, yang pasti beberapa penilitian mewarning pemakaian pembalut berklorin seperti merk CHARM, KOTEX, SOFTEX, LAURIER dll.

Asli karya seni bukan pabrik.
Hingga kini, perusahaan yang dituduh menggunakan klorin cuma membantah dengan nomor izin
kesehatan dan kepastian birokrasi bla,bla,bla. Tapi tidak pernah terbuka mengenai unsur kimia sebenar dalam pembuatan pembalut.

Lain ladang lain belalang, pembalut kain Shofy dibuat tanpa campuran bahan kimia apapun. Lha wong bikinnya saja pakai mesin jahit Butterfly.

Itulah keistimewaan pembalut kain kami, dibuat secara manual dan jahitnyapun pakai penghayatan Ibu Pertiwi, “Demi kesehatan dan keselamatan wanita Indonesia.” Bukan sekedar bisnis tapi juga amal kebaikan, justru yang terakhir itu yang paling penting. Makanya kualitasnya ok banget.

Makin banyak yang pakai pembalut kain Shofy, makin sehat wanita Indonesia. Makin banyak reseller, makin cepat wanita Indonesia selamat dari kanker serviks.

Kalau masih ragu BBM kami di :
  • 5C5E5483
  • 33583467

Senin, 25 Januari 2016

Dr. Boyke Memperingatkan Kandungan Pemutih Pada Pembalut Dapat Memicu Infeksi


Seperti dukutip dalam situs bidanku.com, Dr.Boyke menyatakan bahwa kandungan pemutih atau pewangi buatan yang terdapat pada pembalut di khawatirkan akan berlanjut pada alergi dan memicu keputihan abnormal serta radang atau infeksi.



Selain pembalut pabrik kebanyakan terdapat kandungan pemutih, juga tidak
Serbuk kayu
seratus persen terbuat dari bahan baku kapas. Biasanya menggunakan campuran serbuk kayu (pulp) yang didaur ulang untuk menghemat biaya produksi.

Bahan baku campuran tersebut dapat memicu timbulnya bakteri dan kuman yang menyebabkan bau dan gatal pada area kewanitaan. Jadi penyakit tersebut bisa dipicu dari bahan pemutih diantaranya klorin dan serbuk kayu.


Manurut situs bidanku.com pembalut pabrik ternyata mengandung 107 bakteri berbahaya dalam setiap 1cm2.

Dan yang lebih mengkhawatirkannya lagi pembalut yang bersentuhan langsung dengan kulit Miss.V ternyata mengandung 107 bakteri berbahaya dalam setiap 1 cm2.  Hal ini akan menyebabkan perkembangan bakteri atau virus bila digunakan dalam 2 jam secara terus menerus.


Rabu, 13 Januari 2016

Benarkah Pembalut Pabrik Memicu Kanker Serviks?

Ilustrasi kanker serviks
Kanker serviks penyebab kematian tertinggi di Indonesia.

Pembalut buatan pabrik dan temuan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) tentang pembalut yang memicu kanker serviks terus menjadi kontroversi. Persoalannya tarik ulur antara kepentingan raksasa industri dan kesehatan tidak pernah ada habisnya. Kapitalisme akan mengorbankan kemaslahatan orang banyak.

Menurut para ahli dan peneliti di bidang kesehatan menyatakan bahwa 99,7% penyebab kanker serviks atau kanker leher rahim adalah virus Human papillomaviruses (HPVs). Dari sini, beberapa pihak membantah jika pembalut pabrik menjadi penyebab kanker tersebut.Tidak ada hubungannya katanya. (Lihat situs Laurier di http://m.menstruasi.com/node/272)

Padahal menurut ahli, HPV tipe 16 dan 18 justru menjadi penyebab kematian tertinggi bagi wanita.  Virus ini sangat mudah berpindah dan menyebar, tidak hanya melalui cairan, tapi juga bisa berpindah melalui sentuhan kulit. Selain itu, penggunaan wc umum yang sudah terkena virus HPV, dapat menjangkit seseorang yang menggunakannya jika tidak membersihkannya dengan baik.

Apabila penggunaan wc umum saja dapat memicu kanker serviks lalu bagaimana dengan zat klorin yang langsung bersetuhan dengan bagian kewanitaan? Kita juga harus memperhatikan peringatan dari Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC) yang menyebut klorin dapat memicu kanker.

Pembalut pabrik atau pembalut kain kedua-duanya dapat memicu kanker serviks apabila kebersihannya tidak dijaga. Namun pengguna pembalut pabrik yang mengandung klorin memiliki resiko lebih besar terkena penyakit berbahaya tersebut.

Berdasarkan keterangan Ikatan Dokter Indonesia (IDI), kematian ibu akibat kanker serviks menunjukkan angka terbanyak dari penyebab kematian akibat kanker.

Di Indonesia setiap hari muncul 40-45 kasus baru, 20-25 orang meninggal. Hal ini menunjukkan setiap satu jam diperkirakan satu orang wanita Indonesia meninggal dunia akibat kanker serviks. Artinya Indonesia akan kehilangan 600-750 orang wanita yang masih produktif setiap bulannya.

Dari data tersebut tentu kita patut curiga, jangan-jangan zat klorin menjadi pemicu utama kematian itu? 


Minggu, 10 Januari 2016

Mengenal Klorin, Zat yang Ada dalam Pembalut Berbahaya


Pembalut berbahaya mengandung klorin yang sangat merugikan kesehatan wanita.
Klorin, adalah zat yang berada dalam pembalut berbahaya seperti diungkap YLKI. Namun sebenarnya apakah zat klorin itu?

Klorin (Cl) ditemukan pada tahun 1774 oleh Carl Milhelm Scheele kemudian diberi nama klorin oleh Humphry Davi pada 1810. Wujud klorin murni berupa gas diatomik berwana hijau. Nama klorin diambil dari kata latin chloros yang berarti hijau. Gas klorin memiliki berat 2,5 kali udara, baunya menyesakkan serta sangat beracun.

Klorin dalam konsentrasi rendah adalah 0,2 bagian per juta (ppm), dan dengan bau di 3 ppm. Batuk dan muntah dapat terjadi bila klorin diatas 30 ppm dan kerusakan paru-paru pada 60 ppm. Sekitar 1000 ppm dapat berakibat fatal.

Klorin (Cl)
Zat ini merupakan bahan kimia penting dalam pemurnian air, menjernihkan air dan desinfektan. Klorin digunakan dalam air minum dan air kolam renang untuk membunuh bakteri berbahaya, juga digunakan sebagai bagian dari proses sanitasi limbah industri.

Pengguanaan paling luas pada produksi kertas untuk memutihkan kertas, antiseptik, zat warna, makanan, pembunuh serangga, cat, produk minyak bumi, plasktik, pelarut dll.

Setelah kita sedikit mengenal sifat dan kegunaan klorin, muncul pertanyaan untuk setipa wanita. Apa yang terjadi jika pembalut yang kita pakai tiap bulannya ternyata mengandung zat yang sangat berbahaya?

Menurut ahli, klorin sangat berbahaya untuk kesehatan reproduksi, klorin memiliki dampak berbahaya karena proses pemutihan bahan baku pembalut dengan klorin bisa menghasilkan zat dioksin sebagai produk sampingannya . Selain keputihan, gatal-gatal, dan iritasi, zat ini juga dapat memicu kanker.

Centre of Research in Environmental Epidemiology and reseach Institute Hospital Del Mar Spanyol pernah melakukan penelitian efek klorin yang digunakan untuk membunuh kuman kolam renang. Hasil penelitian mereka mengungkap, kolam renang yang diberi klorin dapat menyebabkan mutasi DNA secara permanen

Disebutkan bahwa dari 49 orang yang berenang bersamaan selama 40 menit di dalam kolam renang indoor yang mengandung klorin memiliki resiko kanker pada sistem pernafasannya. Resiko pada anak-anak yang sering tidak disadari orang tua adalah asma, dan iritasi pada kulit.

Penelitian menemukan klorin dapat memicu kanker serviks.
Badan Internasional untuk Penelitian Kanker (IARC) mengklasifikasikan beberapa produk yang mengandung klorin sebagai produk yang diduga sebagai kemungkinan penyebab kanker. Selama beberapa dekade, para peneliti telah mempelajari efek jangka panjang dari menggunakan produk yang mengandung klorin.

Kebanyakan penelitian menunjukkan bahwa ketika orang terpapar klorin secara terus menerus dan dalam jangka waktu lama, hal itu sedikit banyak meningkatkan risiko kanker kandung kemih. Beberapa studi juga menemukan hubungan pada kanker kolorektal dan kemungkinan besar juga kanker serviks.

Selasa, 05 Januari 2016

Sekelumit Profil Pembalut Berbahaya Menurut YLKI

Hasil penelitian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) ada sembilan merek pembalut berbahaya yang dijual di Indonesia. Dinilai berbahaya karena mengandung zat klorin yang berdampak negatif bagi kesehatan organ reproduksi perempuan.

Berikut ini sekelumit profil pembalut berbahaya yang dimaksud, urutan disesuaikan dengan ranking tertinggi kandungan klorin:

CHARM, PT Uni Charm Indonesia, klorin 54,73 ppm


Perusahaan PT Uni Charm Indonesia merupakan bagian dari Unicharm Corporation yang berada di Tokyo Jepang didirikan oleh Keiichiro Takahara.

Perusahaan ini memiliki tiga produk pembalut yaitu Charm body fit day, Charm body fit night, Charm extra dry.

Menurut YLKI, pembalut Charm mengandung klorin paling tinggi dibanding pembalut lainnya.

Nina Anion, PT Panca Talentamas, klorin 39,2 ppm


Pembalut ini dibuat oleh PT Panca Talentamas (Bagus Group). Tidak ada dokumen mengenai profil perusahaan atau produk ini di internet.

VClass Ultra, kandungan klorin 17,74 ppm
Tidak ada dokumen mengenai profil perusahaan atau produk ini di internet.

Kotex, kandungan klorin 8,23 ppm

Pemiliknya adalah Kimberly-Clark. Kotex diproduksi di lebih 80 negara. 

Hers Protex, kandungan klorin 7,93 ppm

Dibuat oleh perusahaan Wings pada tahun 1994, bermaskar di Jakarta dan Surabaya. Perusahaan ini didirikan pada 1949 dengan nama Fa Wings dan mengubah nama menjadi Wings Surya pada 1991.

Laurier, kandungan klorin 7,77 ppm

Dibuat oleh Kao Corporation yang berpusat di Tokyo, Jepang. Perusahaan ini tersebar dibeberapa negara.

Softex, kandungan klorin 7,3 ppm

Dibuat oleh PT Softex Indonesia
 
Softness Standart Jumbo Pack, kandungan klorin 6,05 ppm

Minggu, 03 Januari 2016

Gara-gara Pembalut Dua Lembaga Ini Bersiteru

Kemenkes vs YLKI, gara-gara pembalut
Kasus ini sudah lama, Juli tahun lalu (2015). Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) lawan Kementerian Kesehatan. Meski begitu sampai kini masyarakat terutama wanita masih tetap bingung.

Perseteruan ini bermula tatkala YLKI menemukan adanya kandungan klorin pada beberapa merk pembalut. Zat yang terdapat pada pembalut tersebut ternyata sangat berbahaya bagi kaum hawa karena dapat menyebabkan kanker leher rahim, kemandulan, dan keputihan. Wah...wah...

Menurut Pengurus harian YLKI Ilyani S Andang, pihaknya melakukan penelitian setelah mendapat laporan dari masyarakat. Penelitian yang dilakukan sepanjang Januari-Maret 2015 menyimpulkan terdapat sembilan merek pembalut yang menggunakan klorin.

Kandungan klorin yang terdapat pada pembalut tersebut sebanyak 5-55 ppm. Sangat berbahaya apalagi jika digunakan dalam waktu lama.

Namun kemudian, temuan YLKI yang mengejutkan ini dibantah mentah-mentah oleh Kemenkes. Lembaga yang bertanggungjawab atas kesehatan rakyat Indonesia ini menegaskan, proses produksi semua merek pembalut sudah sesuai standar klasifikasi Badan Makanan dan Obat Amerika Serikat (FDA).

Dalam jumpa pers di Jakarta dulu, Dirjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes, Maura Linda Sitanggang mengatakan, "FDA menyatakan masih diperbolehkan adanya jejak residu klorin pada hasil akhir pembalut wanita."

Hmm!

YLKI pun segera menanggapi pernyataan aneh bin ajaib Kemenkes itu. Dalam rilisnya, YLKI menyebut Kemenkes memiliki regulasi yang menyatakan bahwa klorin merupakan zat berbahaya karena beracun dan iritatif. Nah, mengapa sekarang Kemenkes justru tidak konsisten dengan menabrak aturan yagn dibuatnya sendiri.

Mestinya, Kemenkes mengaprisiasi temuan lembaga perlindungan konsumen tersebut bukan malah membuat bingung kaum hawa. Kalau begini, kita harus pandai-pandai memutuskan demi kesehatan diri kita. Ngikut fatwa Kemenkes atau YLKI.

 

Template by BloggerCandy.com | Header Image by Freepik